Caisim atau Sawi Hijau |
Budidaya Sawi (Brassika Sinesis L.) atau
Caisim merupakan jenis sayuran daun yang sangat digemari oleh banyak konsumen
karena memiliki berbagai vitamin seperti Pro-vitamin dan asam askorbat yang
tinggi. Ada dua jenis sawi / Caisim yaitu sawi putih dan sawi hijau. Keduanya
dapat tumbuh di dataran rendah sampai tinggi.
Sawi
kebanyakan ditanam di lahan pekarangan karena mudah dalam pemeliharaannya. Bila
lahan pekarangan luas menggunakan model budidaya di bedengan, namun saei juga
dapat dibudidaya pada pot ataupun polybag dan secarasecara vertikultur (rak
bertingkat). Tingkat keasaman atau PH tanah yang optimal untuk budidaya sawi
atau caisim ini antara 6-6,5 dan temperature yang optimal bagi pertumbuhan sawi
adalah 15-20 derajat C.
Berikut akan saya jelaskan beberapa model budiaya serta
perlakuan perlakuan yang perlu untuk menghasilkan Sawi yang berkualitas :
- Budidaya bedengan
Sawi atau caisim sebelum ditanam sebaiknya melalui
pembibitan terlebih dahulu. Terdapat dua cara pembibitan tanaman sawi. Cara
pertama benih di semai di bedengan yang berukuran 0.5x1 m atau luas ukuran
sesuai dengan kebutuhan bibit. Cara kedua, benih disemai pada wadah plastic
dengan luas dan ukuran sesuai dengan kebutuhan bibit.
Sebelum benih disemai, benih direndam dengan air
selama kurang lebih 2 jam. Selama perendaman benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang. Benih yang
tenggelam digunakan untuk disemai, kemudian benih disebar secara merata di atas
bedengan persemaina yang telah kita persiapkan dan sudah dicampur dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 1;1 setebal kurang lebih 7 cm. benih yang telah
disebar disirami air sampai basah kemudian ditutup dengan karung goni selam 2-3
hari. Sebaiknya bedeng persemaian diberi naungan. Bila bibit sudah berumur 2-3
minggu setelah semai berarti bibit telah siap untuk ditanam.
Perlakuan yang sama pula perlu dilakukan jika benih
disemai di wadah plastic. Wadah tersebuh diteduhkan di rumah persemaian sampai
bibit berumur 2-3 minggu.
Lahan pekarangan dibersihkan dahulu dari gulma sebelum
proses penanaman. Kemudian tanahnya dicangkul sedalam kurang lebuh 20-30 cm
dengan tujuan agar tanah lebih gembur. Setelah itu bedengan dibuat system gulir
atau gundukan memanjang dengan ketinggian sekitar 20-30 cm, lebar sekitar 1 m
dan panjang menyesuaikan panjangan lahan pekarangan. Jarak antar bedengan
dibuat sekitar 40 cm atau disesuaikan dengankeadaan tanah. Setelah semua siap,
permukaan bedengan diberi pupuk kandang yang sudah matang dengan dosis 1kg/1m.
semprotkan pula pupuk cair pada permukaan bedengan kemudian ditutup dengan
tanah. Biarkan selama 3 hari dan bedengan siap untuk ditanami.
Sebelum penanaman bibit sawi, bedengan dibuat lubang
tanam dengan jarak 15-20 cm dan jarak antar barisan kurang lebih 20cm. Tiap
lubang tanam diberi 1-2 bibit anakan dan kemudianbedenganyang sudah ditanam
disirami sampai basah.
- 2. Polybag dan Vertikultur
Pot/Polybag dan rak ventikultur adalah wadah tanam
yang digunakan sebagaisuatu model budidaya sayuran pada lahan pekarangan yang sempit.
Pot dan polybag yang berukuran 30x30 cm bias digunakan unutk menanam caisim
atau sawi. Pot atau polybag harus dilubangi4-5 lubang dibagian bawah sisi kiri
dan kanan bawah untuk membuang air yang berlebih supaya tidak tergenang di
dalam pot atau polybag.
Rak vertikultur adalah wadah tanam yang terbuat dari
kayu dan talang paralon ataupun bamboo. Rak bias dibuat sampai 4 tingkat dengan
ketinggian 1.25m dan panjang 80 cm. sedangkan panjang talang 1 m dan lebar
talang 12cm. dasar talang dilubangi 4-5 lubang untuk membuang air yang
berlebih. Perlakuan yang sama dilakukan bila menggunakan bambu sebagai wadah
tanam.
Kemudian wadah yang sudah terisi media tanam
diletakkan pada rak dengan teratur. Media tanam yang digunakan berupa campuran
tanah dan pupuk kandang atau kompos denga perbandingan 1;1 atau dapat juga 1;2
tergantung tingkat kesuburan tanah. Lakukan penyiraman media tanam sebelum
penanaman bibit sawi agar lebih mudah dalam penanaman.
- 3. Perawatan
Penyiraman perlu dilakukan pada pagi dan sore hari.
Pemberian pupuk susulan pertama dilakukan pada tanaman berumur 4 hst dengan
cara semprot dan pupuk susulan kedua pada tanaman umur 11 hst dan 17 hst.
- 4. Panen
Caisim atau sawi dapat dipanen setelah tanaman berumur
45-50 hari. Panen dilakukan dengan cara mencabut atau memotong pangkal batang.
Bila mengalami keterlambatan dalam memanen dapat menyebabkan tanaman cepat
berbunga. Letakkan ditempat yang teduh agar hasil panen tidak cepat layu. Untuk
mempertahankan kesegaran sayuran ini perlu diberi air dengan percikan.
Persyaratan tumbuh sayuran ini
tidak memiliki criteria yang kusus sehingga tergolong mudah. Caisim juga dapat
tumbut dan beradaptasi hamper disemua jenis tanah, baik pada tanah tanah
mineral yang bertekstur ringan sampai liat berat bahkan gambut. @@@ Demikian
penjelasan singkat mengenai budidaya CAISIM atau SAWI yang mudah cepat dan
menguntungkan. Baca Juga Artikel kami lainnya mengenai dunia pertanian..
TERIMAKASIH>>>
2 komentar
Walatra Jelly Gamat Emas
LigaPoker Situs Judi Online Resmi Dan Terpercaya , Murni 100% Tanpa Bot Dan Kami Menyediakan 8 Permainan Berbeda
Bandarkiu
Poker Online
Sakong Online
AduQ
Bandar Poker
Bandar66
Capsa Susun
DominoQQ
BONUS CASHBACK/TURN OVER 0.5%
BONUS TERBESAR REFERRAL 10% ( UNTUK SEUMUR HIDUP )
DEPOSIT & WITHDRAW MINIMAL Rp.25.000,-
DEPOSIT & WITHDRAW TERCEPAT KURANG DARI 2 MENIT
100% NO ADMIN & NO BOT
100% PLAYER VS PLAYER
100% FAIR PLAY
CUSTOMER SERVICE ONLINE 24 JAM