Indonesia mempunyai potensi untuk menjadi Produsen utama kakao dunia, apabila berbagai permasalahan utama yang dihadapi perkebunan kita saat ini dapat dengan segera kita atasi dan agribisnis kakao/cpklat dikembangkan secara maik.
Indonesia
memiliki lahan potensial yang sangat luas untuk pengembangan kakao. Kita memiliki lebih dari 6,2 juta ha lahan yang
cocok untuk kakao, terutama di daerah
Papua, Sulawesi, Kalimantan, disamping itu kebun yang telah dibangun masih
berpeluang untuk ditingkatkan produktivitasnya.
Peluang
pasar global saat ini sangat menggiurkan dimana beberapa tahun terakir pasar
internasional sering mengalami deficit, sehingga harga kakao/coklat dunia stabil
pada harga tinggi. Kondisi ini merupakan peluang yang baik untuk segera
dimanfaatkan.
PELUANG AGRIBISNIS KAKAO
Kakao dapat tumbuh dengan baik di
indonesoa, sebagian besar perkebunan kakao merupakan perkebunan rakyat dimana
lahan dan pengelolaanya dikelola oleh rakyat sendiri. Sehingga apabila dapat
dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak yang baik juga untuk
masyarakat. Pengusaha kakao di Indonesia
tertarik dengan cenderng meningkatnya hasil kakao dan produk olahan yang memiliki banyak jenis, dan dapat
dipenuhi oleh industry dalam negeri.
Tingkat
konsumsi coklat rata rata masyarakat
Indonesia masih rendah. Kondisi ini dapat menjadi peluang untuk mengoptimalkan
potensi pasar dengan memperbanyak pasar domestic yang kemudian dapat mendukung
perkembangan industry pengolahan kakao
nasional. Tampaknya perlu dilakukan upaya peningkatan nilai tambah kakao
bagi petani, industry dan Negara. Hal ini sekaligus mengurangi ketergantungan
terhadap pasar ekspor.
Upaya
peningkatan produksi kakao/coklat di tanah air mempunyai arti yang strategis. Pasalnya pasar
ekspor biji kakao Indonesia masih
sangat terbuka. Sementara itu pasar domestic masih belum tergarap.
Agribisnis kakao juga telah menyediakan
banyak lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan bagi hampir 9ribu petani yang
sebagian besar berada dikawasan Indonesia Timur. Komoditas ini memberikan
sumbangan devisa terhadap Negara terbesar ketiga sub sector perkebunan setelah
karet dan kelapa sawit.
Dipasar
global, kakao olahan Indonesia masih memiliki keunggulan dari segi kualitas.
Keunggulan tersebut antara lain adalah dari sifat fisiknya yang lebih keras
sehingga baik untuk coating. Harganya pun lebih kompetitif dibandingkan dengan
afrika. Biasanya industry pengolahan diluar negeri melakukan proses pencampuran
dengan African Beans dengan tujuan
untuk menurunkan biaya. Kakao dari Indonesia juga memiliki aroma khas dari kakao dari Negara lain.
Tahapan Proses Kakao Menjadi
Coklat
Siapa yang
tidak kenal dengan Coklat ? Kita semua pasti pernah merasakan betapa nikmatnya
coklat yang mungkin sebagian besar orang tidak mengetahui asal mula pembuatan Coklat
Ini. Kakao Merupakan buah hasil perkebunan yang nantinya akan diolah menjadi
Coklat, sehingga buah dari pohon kakao inilah awal mula terciptanya Coklat yang
memiliki cita rasa tersendiri. Berikut ini adalah 14 tahapan proses pengolahan
kakao menjadi coklat :
- Pengambilan Biji Kakao dan dibersihkan
- Proses pemanggangan/sangria untuk membawa keluar rasa coklat dan warna biji (Roasted)
- Memisahkan kulit biji kakao dengan bijinya
- Proses alkalisasi, biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna.
- Proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor atau partikel kakao yang tersuspensi dala cacao butter
- Penambahan bahan pencampuran, seperti kacang untuk menambah citarasa coklat
- Ekstraksi cocoa liquor dengan cara di press/ditekan untuk menapatkan lemak coklat.
- Lemak coklat akan digunakan dalam pembuatan coklat. Sementara cocoa presscake akan dihaluskan menjadi coklat dalam bentuk bubuk.
- Lemak coklat (cocoa butter) selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi coklat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampurkan.
- Proses pemurnian sampai pasta yang halus terbentuk (Refining). Refining bertujuan untuk meningkatkan tekstur dari coklat.
- Conching. Untuk mengembangkan lebih lajut raasa dan tekstur coklat. Sebuah alternative untuk concing adala proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja sepeti pengocok telur.
- Proses pemanasan, pendinginan dan proses pemanasan kembali untuk mencegah perubahan warna dan lemak coklat serta mencegah melelehnya coklat.
- Pencetakan dan pendinginan di ruan pendingin
- Pengemasan.
Dari sekian
tahapan itulah biji dari kakao diolah menjadi coklat yang siap untuk kita
nikmati dalam berbagai bentuk. Kini telah muncul berbagai macam olahan dari
coklat baik itu roti kue permen bahkan coklat dijadikan symbol kasih sayang
bagi sebagian anak muda. Demikian rangkuman singkat dari kami untuk tahapan
proses kakao menjadi coklat. Baca Juga
rangkuman tentang dunia pertanian lainnya untuk menambah ilmu kita bersama.
Terimakasih@@@@@