Budidaya Kembang Kol - Siapa yang
tidak kenal dengan Bunga Kol atau dalam bahasa latin Brassica Oleracea Var ini
? banyak kita temui jenis sayuran ini dalam keseharian kita terutama ibu rumah
tangga dimana sering dijadikan sebagai bahan masakan yang bergizi. Orang
Undinesia biasa menyebutnya kubis bunga atau blum kol yang berasal dari bahasa
belanda yaitu Bloemkol.
Tanaman jenis ini berasal dari
mediterania yang memiliki iklim subtropics dan dikembangkan oleh seorang ahli
benih bernama Mc.Mohan dari America pada tahun 1866. Sayuran jenis ini di
perkirakan masuk ke Indonesia pada abad ke XIX yang dibawa oleh para pedagang
dari india.
Untuk membudidayakan bunga kol
awalnya hanya bias ditanam pada daerah dengan suhu minimum pada kisaran
15.50-180 C dan maksimum 240C dengan kelembapan optimum antara 80-90%. Namun
dengan berbagai macamnya jenis varian kultivar baru yang tahan terhadap suhu
tinggi membuat budidaya bunga kol juga dapat dilakukan di dataran rendah dan
menengah.
Budidaya bunga kol lebih cocok pada
tanah lempung daripada tanah liat, tetapi hal ini bias toleran pada tanah yang
berpasir atau liat berpasir. Tanah haruslah subur, gembur serta mengandung
banyak bahan organic. Unsure unsure hara yang ada pada tanah tidak boleh
kekurangan magnesium (Mg), Molibdenum (Mo) dan Boron(Bo) sehingga jika hal itu
terjadi harus dicukupi dengan pemberian Pupuk. Untuk dapat membudidayakan
kembang kol / Bunga kol dengan baik dan benar sehingga memperoleh hasil yang
optimal, berikut ini akan saya uraikan beberapa cara menanam kembang kol yang
baik :
- 1. Persemaian Benih
Untuk menyemai
benih bunga kol dapat kita lakukan dengan bumbung yang terbuat dari daun pisang
atau kertas plastic berdiameter 4-5 cm dengan tinggi 5 cm atau dapat juga
dengan menggunakan Polybag dengan ukuran 7x10 cm. Sedangkan Media yang
digunakan adalah pupuk kandang yang dicampur dengan tanah halus dengan
perbandingan 2:1. Sebelum digunakan media harus disterilkan terlebih dahulu
dengan cara mengukus media semai dengan suhu 55-100C sekama 30-60 menit. Dapat
pula dengan menyiramkan larutan formalin 40% kemudian ditutupi plastic selama
24 jam dan selanjutnya diangin anginkan.
- 2. Persiapan lahan
Persiapan lahan
dilakukan dengan membuat bedengan selebar 80-100 cm dengan tinggi 35 cm dan
jarak antar bedengan 40 cm. cara membuat bedengan yaitu denganmembersihkan
lahan dari tanaman liar dan sisa sisa akar kemudian dicangkul agar tanah lebih
gembur. Selain dengan pembuatan bedengan juga dilakukan pengapuran lahan jika
dirasa Ph tanah kurang dari 5,5. Dosis yang diberikan adalah antara 1-2 ton/Ha
dalam bentuk kalsit atau dolomite.
Kapur dimasukkan
kedalam tanah pada saat oembuatan bedengan dan selama pembuatan bedengan itu
pula dilakukan pemupukandengan dosis pupuk kandang berkisar antara 12.5-17
ton/Ha serta pupuk dasar berupaZA,Urea, SP-36 dan KCL dengan dosis masing2
250kg dan disebar secara merata pada bedengan.
- 3. Penanaman
Waktu tanam
budidaya Bunga kol dapat dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Sementara
untuk bibit yang akan ditanam harus memiliki 3-4 helai daun atau kira kira
sudah berumur 1 bulan dengan jarak tanam 50x50 cm untuk kultivar dengan tajuk
melebar dan 45-65cm untuk kultivar yang bertajuk tegak. Saat penanaman
dilakukan dengan hati hati dan jangan sampai merusak akar atau daun benih bunga
kol.
- 4. Pemeliharaan
Sebagai tahapan
pemeliharaan budidaya bunga kol terdiri dari berbagai aktifitas diantaranya
adalah :
a. Penyulaman
Penyulaman adalah penggantian tanaman baru untuk binih yang mati atau rusak Sehingga tidak terdapat rongga pada bedengan.
Penyulaman dilakukan sampai tanaman berumur 2 MST.
b. Penyiangan
Penyiangan harus dilakukan dengan hati hati agar tidak merusak tanaman.
Penyiangan dihentikan pada akir fase vegetative.
c. Perempelan
Untuk tunas yang keluar dari cabang, harus dilakukan perempelan sedini
mungkin agar ukuran dan kualitas massa bunga dapat terbentuk secara optimal.
Penaungan berfungsi untuk mempertahankan warna bunga agar tetap putih.
d. Pemupukan
Pemberian pupuk susulan dilakukan selama masa pertumbuhan : Pertama,
diberikan7-10 HST yang terdiri dari SP-36 150kg, Urea 75kg/ha, ZA 150kg/HA dan
HCL 75 Kg/ha. Kedua, diberikan pada 20 HST yang terdiri dari Urea 75 kg/ha, ZA
150kg/HA dan HCL 150 Kg/ha. Ketiga, diberikan pada 30-35 Hst yang terdiri dari
Urea 100 kg/ha, ZA 150kg/HA dan HCL 150 Kg/ha. Jika perlu diberikan juga pupuk
daun.
e. Pengairan
dan penyiraman
Agar tumbuh dengan baik tanaman bunga kol harus diairi pada pagi dan sore
terutaman pada saat tanaman berada pada fase pertumbuhan awal.
f.
Pengendalian Hama
Sebagai kegiatan pengendalian hama dan penyakit tanaman kembang kol, dapat
dilakukan dengan cara rotasi tanaman dengan tanaman selain family kubis
kubisan. Sedang untuk pengendalian yang bersifat biologis dilakukan dengan cara
mengaplikasikan organisme yang menjadi musuh bagi hama serta mengaplikasikan
pestisida biologis ataupun kimiawi. Cara lain untuk mengendalikan penyakit
adalah dengan menggunakan bibit beas pathogen dan penyakit, serta merendam
benih kedalam air panas. Disamping itu juga lewat sanitasi kebun, menanam
kultivar tahan penyakit, rotasi tanaman, pembersihan pantogen pada media
persemaian,tidak menggunakan tanaman yang rusak karena hama, pemberian kapur
pertanian pada lahan yang ber PH asam dan membuang tanaman yang berpenyakit.
g. Panen
Budidaya
Bunga kol dapat dilakukan panen setelah tanaman berumur 50-100 hari dari masa
tanam. Tahap Pemanenan dapat dilakukan pada pagi hari maupun sore hari dan
setelah dilakukan pemanenan kegiatan berlanjut pada penyortiran dan penyimpanan
hasil budidaya bunga kol.
1 komentar :
di tanam di pot bisa kan min?