Peluang Budidaya Ikan Lele

No Comments

BUDIDAYA IKAN LELE

BUDIDAYA IKAN LELE. Indonesia Merupakan negara dengan jumlah penduduk yang besar menjadi  pasar potensial untuk produk perikanan. Berbagai data menunjukkan konsumsi ikan perkapita Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan konsumsi penduduk negara berkembang lainnya. Lebih dari 70 persen produksi ikan air tawar diserap oleh pasar dalam negeri. Pulau Jawa menjadi penyerap terbesar mengingat jumlah penduduknya yang padat. Dilihat  dari potensinya, kebutuhan untuk pulau Jawa saja masih akan terus berkembang. Mengingat konsumsi per kapita ikan di Jawa masih di bawah konsumsi per kapita di luar Jawa.

Budidaya  ikan air tawar dalam kolam didominasi oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurame. Lima jenis ikan tersebut menyumbang lebih dari 70 persen dari total produksi. Ikan lele  merupakan jenis ikan air tawar yang cukup populer. Ikan ini disukai karena dagingnya lunak, durinya sedikit dan harganya murah. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan ini memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan sifat seperti ini, budidaya ikan lele akan sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif
Beberapa keunggulan Budidaya Ikan Lele sebagai berikut
  1. Memiliki tingkat perawatan yang  cukup mudah,
  2. Dapat  dilakukan  dalam  kondisi  sumber daya air yang terbatas dengan  jumlah  tebar benih tinggi,
  3. Ikan  lele memiliki kandungan gizi tertinggi jika dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainya
  4. Pemasaran yang  mudah, dengan kebutuhan  modal yang  relatif rendah sesuiai dengan jumlah benih maupun besarnya kolam
Tipe-tipe kolam yang umum digunakan dalam budidaya ikan lele adalah kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, jaring apung dan keramba. Jika memiliki lahan yang cukup luas alangkah baiknya jika menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya, kolam tanah juga lebih baik dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. Karena idealnya media kolam untuk ternak ikan lele paling tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai sumber daya dan kualitas air yang baik, dan mempunyai siklus ekosistem yang baik.
Beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam hal persiapan kolam sebagai media budidaya ikan lele sebagai berikut.

  • Kolam ikan lele dianjurkan memiliki kedalaman sekitar 1-1,5 m supaya cahaya matahari dapat menembus ke dasar kolam untuk perkembangan bakteri di dasar kolam.
  • Untuk ukuran kolam dapat dibuat 2x4 m, 3x4 m, atau 3x5 m tergantung ketersediaan lahan dan pertimbangan jumlah bibitan lele yang akan ditebar.
  • Untuk Idealnya tingkat kepadatan bibit untuk kemudahan dala perawatan ikan lele per meter persegi (m2) nya adalah 200-400 ekor, jadi pertimbangkan lebih dahulu jumlah total bibit yang akan disebar. 
Pengendalian hama dan penyakit yang paling umum dalam budidaya ikan lele antara lain hama dari predator seperti linsang, ular, musang air dan burung. Untuk mencegahnya dengan memasang saringan pada jalan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam. Penyakit pada budidaya ikan lele bisa datang dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit yang mematikan.  Untuk mencegah timbulnya penyakit infeksi dengan menjaga kualitas air, mengontrol kelebihan pakan, menjaga kebersihan kolam, dan mempertahankan suhu kolam pada kisaran 28oC. Selain penyakit infeksi, ikan lele juga bisa terserang penyakit non-infeksi seperti kuning, kekurangan vitamin dan lain-lain.

Setelah persiapan kolam selesai kita lakukan, tahap selanjutnya adalah persiapan bibit ikan lele untuk persiapan BUDIDAYA IKAN LELE. Benih yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat adalah gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Beberapa hal yang dapat kita lakukan utuk menguji kesehatan bit tersebut dengan menempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.

Untuk ukuran benih budidaya ikan lele biasanya Mempunyai  panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan memiliki ukuran rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 3-4 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

Pakan untuk budidaya ikan lele merupakan komponen biaya Utama dalam budidaya ikan lele. Ada berbagai macam  merek dan  ragam  pakan di pasaran. Pakan ikan lele yang baik adalah pakan yang menawarkan Food Convertion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu. FCR adalah rasio jumlah pakan berbanding pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakan. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, terapkan pemberian pakan utama dan pakan tambahan secara berimbang.

Pakan  ikan lele harus banyak mengandung protein hewani. Secara umum kandungan nutrisi yang dibutuhkan ikan lele adalah protein (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral. Pelet adalah  Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet adalah pakan buatan yang diproduksi oleh pabrik. Dan komposisinya mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan lainnya.

Selain pakan utama, bisa dipertimbangkan juga untuk memberi pakan tambahan. Pemberian pakan tambahan sangat menolong menghemat biaya pengeluaran pakan yang menguras kantong. Apabila kolam kita dekat dengan pelelangan ikan, bisa dipertimbangkan pemberian ikan rucah segar. Ikan rucah adalah hasil ikan tangkapan dari laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena ukuran atau cacat dalam penangkapannya. Bisa juga dengan membuat belatung dari campuran ampas tahu. Keong mas dan limbah ayam bisa diberikan dengan pengolahan terlebih dahulu. Pengolahannya bisa dilakukan dengan perebusan. Kemudian pisahkan daging keong mas dengan cangkangnya, lalu dicincang. Untuk limbah ayam bersihkan bulu-bulunya sebelum diumpankan pada lele.

Panen budidaya ikan lele Bisa dilakukan setelah mencapai ukuran 9-12 ekor per kg. Ukuran sebesar itu bisa dicapai dalam tempo 2,5-3,5 bulan dari benih berukuran 5-7 cm. Berbeda dengan konsumsi domestik, ikan lele untuk tujuan ekspor biasanya mencapai ukuran 500 gram per ekor. Satu hari (24 jam) sebelum  panen, sebaiknya ikan lele tidak diberi pakan agar tidak buang kotoran saat diangkut. Pada saat ikan lele dipanen lakukan sortasi untuk misahkan lele berdasarkan ukurannya.

Demikian penjelasan singkat tentang Budidaya Ikan Lele yang dapat saya utarakan. Semoga dapat bermanfaat Untuk Teman2 semua.