PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA TOMAT
Budidaya Tomat . Tomat merupakan buah yang banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Kandungan vitamin C tomat jauh lebih banyak dibandingkan dengan apel atau jeruk. Tomat dikategorikan sebagai sayuran, meskipun mempunyai struktur buah. Tanaman ini bisa tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi mulai dari 0-1500 meter dpl, tergantung dari varietasnya. Tanaman tomat bisa tumbuh baik di berbagai media seperti lahan terbuka, hidroponik, taman vertikultur dan media pot atau polybag. kita bisa membudidayakan tomat organik dikebun kita sendiri. Berikut ini cara Budidaya tomat yang dapat saya sampaikan:
A. Persiapan Benih
Pengadaan benih tomat untuk Budidaya Tomat dapat kita dilakukan dengan dua
cara, yaitu dengan cara membeli benih yang telah siap tanam atau dengan membuat
benih sendiri. Beberapa tips
untuk seleksi biji/benih tanaman tomat
adalah sebagai berikut:
a) Pilih biji yang utuh, tidak cacat atau
luka, karena biji yang cacat biasanya sulit tumbuh.
b) Pilih biji yang sehat, artinya biji tidak
menunjukkan adanya serangan hama atau penyakit.
c) Benih atau biji bersih dari kotoran.
d) Pilih benih atau biji yang tidak keriput.
Benih atau biji tomat yang telah terpilih sebelum disemaikan didesinfektan.
Caranya, dengan merendam benih kedalan larutan fungisida agar mikroorganisme
yang dapat penimbulkan penyakit mati. Terdapat beberapa cara menyemai benih pada bedeng persemaian. pertama, benih
tomat ditaburkan merata pada permukaan bedeng, lalu ditutup
tanah tipis-tipis. Bedeng dibuat guritan sedalam 1 cm dengan jarak antar
guritan 5 cm, kemudian biji ditaburkan kedalan guritan dengan merata dan jangan sampai saling tumpuk, setelah itu ditutup
kembali dengan tanah tipis-tipis.
Cara kedua, dengan menanamkan benih pada lubang
tanam yang telah dibuat dengan jarak 5 cm dengan kedalaman lubang tanam sekitar 1 cm. Pada
satu lubang tanam dapat kita diisikan 1 atau 2 benih, kemudian ditutupkembali
dengan tanah tipis-tipis. Cara ketiga, penyemaian
dapat langsung dilakukan pada kantong polybag yang telah diisi media tanam
berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Pada Setiap kantong polybag diisi satu benih
saja dan tanamkan benih dengan kedalaman sekitar 1 cm. Setelah biji ditanam,
media semai sebaiknya dibasahi dengan air.
Pada awal
pertumbuhan, pemeliharaan bibit tanaman di persemaian harus dilakukan secara
intensif dengan pengawasan kontinyu. Pemeliharaan bibit meliputi
kegiatan-kegiatan:
1. Penyiraman
Penyiraman mulai dilakukan sejak benih ditaburkan ke bedeng
pesemaian hingga tanaman siap
dipindah kan ke kebun. Penyiraman
dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore hari dan sebaiknya dilakukan dengan menggunakan alat/gembor
yang memiliki lubang halus, agar tidak merusak bibit tanaman yang sudah atau
baru tumbuh.
2. Penyiangan
Penyiangan dapat Kita dilakukan dengan cara mencabuti langsung tanaman
yang menjadi pengganggu .
Penyiangan sebaiknya dilakukan seperlunya saja dengan melihat keadaan tanaman.
3. Pemupukan
Pada media persemaian selain diberikan pupuk
kandang, sebaiknya juga diberikan pupuk kimia NPK secukupnya sebagai pupuk
tambahan yang diberikan setelah benih tumbuh menjadi bibit.
4. Pencegahan dan pemberantasan hama penyakit
Hama Budidaya
Tomat yang umumnya menyerang benih atau bibit di pesemaian berasal
dari golongan serangga, seperti semut dan golongan nematoda, seperti cacing
tanah. Penyakit Budidaya Tomat
yang sering menyerang dari golongan
cendawan. Untuk mencegah berkembangnya hama dan penyakit dapat dilakukan
sterilisasi tanah. Untuk memberantas hama dan penyakit yang menyerang dapat
disemprotkan obat-obatan. Insektisida untuk memberantas hama dari golongan
serangga dan fungisida untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh golongan
jamur. Nama-nama formulasi yang dapat digunakan antara lain Furadan 3 g,
Dithane Hostathion dan Antracol.
B. Penanaman Bibit
Bibit Budidaya
Tomat yang sudah kita persiapkan dapat dipindahkan ke kebun setelah berumur
30-45 hari di persemaian. Agar
diperoleh tanaman yang baik pertumbuhannya dan memiliki daya produktivitas
tinggi dalam menghasilkan buah, maka bibit yang dipilih sebaiknya yang dan
baik., yaitu penampakannya segar dan daun-daunnya tidak rusak. Pilihlah bibit
yang kuat, yaitu tegak pertumbuhannya dan pilihlah bibit yang sehat, artinya
bibit tidak terserang hama dan penyakit.
Waktu yang baik untuk menanam bibit tomat di kebun
adalah pagi atau sore hari. Pada saat itu keadaan cuaca belum panas sehingga mencegah
kelayuan pada tanaman. Memindahkan bibit ke kebun hendaknya memperhatikan cara yang baik dan benar.
Pemindahan bibit yang ceroboh dapat merusak perakaran tanaman, sehingga pada
saat bibit telah ditanam maka akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan bahkan
mati.
Ada
beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu :
1.
Sistem
cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut
dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus
dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar.
2.
Sistem
putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil
tanah dibasahi dengan air telebih dahulu.
Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.
Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag.
C. Pengolahan Media Tanam
Pengolahan
tanah untuk Budidaya Tomat
di kebun produksi harus memperhitungkan waktu lamanya bibit di
persemaian hingga dapat dipindah ditanam ke kebun dengan lamanya proses
pengolahan tanah sampai siap tanam. waktu pembibitan sekitar 30-45 hari,
sedangkan lamanya pengolahan tanah yang intensif sampai siap tanam adalah 21
hari. Oleh karena itu, agar tepat waktu penanamannya di kebun, jadwal
pengolahan tanahnya sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah benih disemaikan.
Pengolahan
tanah yang intensif pada dasarnya melalui 3 tahap.
1.
Tahap pertama
adalah membalik agregat tanah sehingga tanah yang berada pada lapisan dalam
dapat terangkat ke permukaan. Pengolah tanah tahap ini sebaiknya dilakukan
dengan bajak yang ditarik oleh tenaga hewan atau dengan menggunakan traktor.
Tanah diolah dengan kedalaman 25 cm-30 cm. Setelah dibajak, tanah dibiarkan
selama 1 minggu agar bongkahan-bongkahan tanah hasil pembajakan cukup terkena
angin, terkena cahaya matahari, dan supaya terjadi proses oksidasi (pemasaman)
zat-zat beracun dari dalam tanah seperti asam sulfida yang sangat membahayakan
kehidupan tanaman.
2.
Tahap kedua,
tanah digemburkan dengan cara dicangkul tipis-tipis sehingga diperoleh struktur
tanah yang gembur atau remah, sekaligus untuk meratakannya. Selanjutnya, tanah
hasil pengolahan tahap ini dibiarkan selama 1 minggu.
3.
Tahap
ketiga, dilakukan pemupukan dasar dengan pupuk kandang yang masak sebanyak
15-20 ton/ha. Pemberian pupuk kandang yang belum masak dapat mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, bahkan dapat mematikan tanaman karena akar tanaman tidak
kuat menahan panas. Pada tahap ini, tanah yang telah ditaburi pupuk kandang
dicangkul kembali tipis-tipis dan diratakan.
Setelah pengolahan tanah selesai dilakukan,
selanjutnya dibuat bedeng-bedeng membujur ke arah Timur Barat agar penyebaran
cahaya matahari dapat merata ke seluruh tanaman. Disamping pembuatan bedeng,
juga dibuat parit-parit atau selokan untuk irigasi. Bedengan dapat dibuat lebar
dengan ukuran lebar 1-1,2 m, panjang disesuaikan dengan keadaan lahannya dan
tinggi bedeng 30 cm. Jika penanaman tomat dilakukan pada musim penghujan,
bedengan dapat dibuat lebih tinggi yaitu 40-45 cm. Sedangkan ukuran parit
dibuat lebar 20-30 cm dan kedalamannya 30 cm. Dengan demikian jarak antar
bedeng adalah 20-30 cm. Kemudian pada sekeliling petak-petak bedengan dibuat
saluran pembuangan air dengan ukuran lebar 50 cm, dan kedalamannya 50 cm.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam Budidaya Tomat tentang pengolahan
lahan atau penyiapan lahan adalah pengapuran pada tanah-tanah yang terlalu asam
dan tidak sesuai dengan persyaratan tumbuh tanaman. Pengapuran ini diberikan
bersamaan dengan saat pengolahan tanah, sebab pada umumnya akar tanaman tidak
kuat terhadap pengapuran secara langsung, tanaman dapat menderita gangguan
pertumbuhan bahkan dapat mati. Kapur yang dapat digunakan adalah kapur tohor,
kapur karbonat, atau kapur tembok. Pengapuran, selain menaikkan nilai pH tanah
juga dapat memperbaiki struktur tanah, mendorong aktivitas mikroorganisme tanah
dalam membantu proses penguraian bahan organik tanah dan menurunkan zat yang
bersifat racun tanpa menghilangkan zat-zat penting yang lain. Dosis pengapuran
harus memperhatikan nilai pH tanah setempat.
Sebelum
tanaman tomat ditanam, lahan harus diberi pupuk
dasar. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu:
1.
Kompos atau
pupuk kandang yang telah jadi tanah dan TSP ditabur secara merata ke seluruh
bedengan. Selanjutnya, tanah dicangkul sampai homogen agar kompos atau pupuk
kandang dan TSP tercampur merata dengan tanah.
2.
Pada jarak
yang telah ditentukan dibuat lubang sedalam + 15 cm dan bergaris tengah + 20
cm. Lubang-lubang tersebut kemudian diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak
0,5 kg (satu genggam besar) dan diberi TSP sebanyak + 5 gram. Lubang ditimbun
tanah, kemudian diaduk-aduk sehingga kompos atau pupuk kandang, TSP dan tanah
tercampur rata.
D. Teknik Penanaman
Buididaya Tomat dapat ditanam dengan 2 macam pola jarak tanam yaitu dengan sistem dirempel
dan sistem bebas.
1.
Sistem
dirempel. Jarak tanam
sistem ini adalah 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm, bujur sangkar atau segitiga
sama sisi. Cara menanam dengan sistem ini maksudnya yaitu tunas-tunas yang
tumbuh diambil (dipotong) sedini mungkin, sehingga tanaman hanya memiliki satu
batang tanpa cabang.
2.
Sistem
bebas. Ukuran jarak tanam
sistem bebas adalah 80 cm x 100 cm; 80 cm x 80 cm; 80 cm x 100 cm; 100 cm x 100
cm. Bentuk yang digunakan dapat berupa bujur sangkar, segi panjang atau segitiga sama sisi. Selain
itu dapat juga dibuat antar barisan berjarak 100 cm, dan dalam barisan berjarak
50-60 cm. Cara menanam dengan sistem ini bertujuan membiarkan tunas-tunas yang
tumbuh menjadi cabang-cabang besar dan dapat berubah.
Pembuatan Lubang Tanam atau Bedengan yang telah dipersiapkan untuk Budidaya Tomat, sehari sebelumnya
hendaknya diairi terlebih dahulu supaya basah. Kemudian pada bedeng yang telah
tertutup mulsa plastik dibuat lubang tanam dengan diameter 7-8 cm sedalam 15
cm. Lubang-lubang tanam dibuat sesuai dengan jarak tanam yang telah ditentukan.
Cara Penanaman dapat dilakukan pada musim kemarau dan
musim hujan. Apabila penanaman dilakukan pada musim kemarau pakailah mulsa
plastik hitam perak atau kertas alumunium.Mulsa tersebut harus sudah dipasang
di bedengan sebelum bibit ditanam. Apabila tomat ditanam pada musim hujan
pasanglah lebih dahulu atap plastik transparan (tembus cahaya) pada bedengan
yang akan ditanami.
E. PemeliharaanPenjarangan dan Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati,
rusak atau yang pertumbuhannya tidak normal, misalnya tumbuh kerdil. Penyulaman
sebaiknya dilakukan seminggu setelah tanam. Namun jika satu minggu sudah
terlihat adanya tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhannya tidak
normal, penyulaman sebaiknya segera dilakukan. Hal lain yang juga harus
diperhatikan dalam penyulaman adalah bibit yang digunakan. Bibit yang digunakan
untuk menyulam diambil dari bibit cadangan yang telah dipersiapkan sebelumnya
bersamaan dengan bibit lain yang bukan bibit cadangan.
Cara penyulamannya Budidaya Tomat adalah apabila tanaman yang
telah mati, rusak, layu, atau pertumbuhannya tidak normal dicabut, kemudian
dibuat lubang tanam baru ditempat tanaman terdahulu, dibersihkan dan diberi
Furadan 0,5 gram bila dipandang perlu. Setelah itu, bibit yang baru ditanam
pada tempat tanaman terdahulu dengan cara penanaman bibit terdahulu.
Penyiangan
Gulma
yang tumbuh di areal penanaman tomat harus disiangi agar tidak menjadi pesaing
dalam mengisap unsur hara. Gulma yang terlalu banyak akan mengurangi unsur hara
sehingga tanaman tomat menjadi kerdil. Gulma juga dapat menjadi sarang hama dan
penyakit yang akan menyerang tanaman tomat. Pemberian mulsa plastik atau
daun-daunan akan mengurangi gulma.
Waktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
PembubunanWaktu penyiangan dapat dilakukan 3-4 kali tergantung kondisi kebun.
Tujuan
pembubunan adalah memperbaiki peredaran udara dalam tanah dan mengurangi
gas-gas atau zat-zat beracun yang ada di dalam tanah sehingga perakaran tanaman
akan menjadi lebih sehat dan tanaman akan menjadi cepat besar. Tanah yang padat
harus segera digemburkan. Pembubunan dilakukan dengan hati-hati dan tidak
terlalu dalam agar tidak merusak perakaran tanaman. Luka pada akar akan menjadi
tempat penyakit yang berbahaya.
Perempalan
Tunas
yang tumbuh di ketiak daun harus segera dirempel/dipangkas agar tidak menjadi
cabang. Perempalan paling lambat dilakukan 1 minggu sekali. Pada tanaman tomat
yang tingginya terbatas, perempalannya harus dilakukan dengan hati-hati agar
tunas terakhir tidak ikut dirempel supaya tanaman tidak terlalu pendek.
Perempalan
yang baik dilakukan pada pagi hari agar luka bekas rempalan cepat kering dengan
cara: ujung tunas dipegang dengan tangan yang bersih, lalu digerakkan ke kanan
kiri sampai tunas tersebut lepas. Apabila terlambat merempel, tunas akan cabang
yang besar dan sukar putus.
Tunas
yang terlanjur menjadi cabang besar harus dipotong dengan pisau atau gunting
tajam yang bersih. Ketinggian tanaman tomat dapat dibatasi dengan memotong
ujung tanaman apabila jumlah dompolan buah sudah mencapai 5-7 buah.
Pemupukan
Pemupukan
bertujuan merangsang pertumbuhan tanaman. Berikut beberapa cara pemupukan pada Budidaya
Tomat adalah:
1.
Setelah
tanaman hidup sekitar 1 minggu setelah ditanam, harus segera diberi pupuk
buatan. Dosis pupuk Urea dan KCl dengan perbandingan 1:1 untuk setiap tanaman
antara 1-2 gram. Pemupukan dilakukan di sekeliling tanaman pada jarak ± 3 cm
dari batang tanaman tomat kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram dengan air.
Pupuk Urea dan KCl tidak boleh mengenai tanaman karena dapat melukai tanaman.
2.
Pemupukan
kedua dilakukan ketika tanaman berumur 2-3 minggu sesudah tanam berupa campuran
Urea dan KCl sebanyak ± 5 gr. Pemupukan dilakukan di sekeliling batang tanaman
sejauh ± 5 cm dan dalamnya ± 1 cm kemudian pupuk ditutup tanah dan disiram
dengan air.
3.
Bila pada
umur 4 minggu tanaman masih kelihatan belum subur dapat dipupuk lagi dengan
Urea dan KCl sebanyak 7 gram. Jarak pemupukan dari batang dibuat makin jauh
yaitu ± 7 cm.
Penyiraman dan Pengairan
Kebutuhan air pada budidaya tanaman tomat tidak
terlalu banyak, namun tidak boleh kekurangan air. Pemberian air yang berlebihan
pada areal tanaman tomat dapat menyebabkan tanaman tomat tumbuh memanjang,
tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dan mudah terserang penyakit. Kelembaban
tanah yang tinggi dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan patogen sehingga
tanaman tomat dapat mati keracunan karena kandungan oksigen dalam tanah
berkurang. Pori-pori yang terisi oleh air mendesak oksigen keluar dari dalam
tanah sehingga tanah menjadi anaerob yang menyebabkan proses oksidasi berubah
menjadi proses reduksi. Keadaan tanah yang demikian menyebabkan kerontokan
bunga dan menyebabkan pertumbuhan vegetatif berlebihan sehingga mengurangi
pertumbuhan dan perkembangan generatif (buah).
Kekurangan air yang berkepanjangan pada pertanaman
tomat dapat mengganggu pertumbuhan tanaman pada stadia awal, mengakibatkan
pecah-pecah pada buah apabila kekurangan air terjadi pada stadia pembentukan
hasil dan dapat menyebabkan kerontokan bunga apabila kekurangan air terjadi
selama periode pembungaan.
Pemasangan Ajir
Pemasangan
ajir dimaksudkan untuk mencegah tanaman tomat roboh. Hal-hal yang perlu
diperhatikan:
1.
Ajir
(lanjaran) terbuat dari bambu atau kayu dengan panjang antara 100-175 cm,
tergantung dari varietasnya. Untuk penanaman dalam green house yang modern
dapat menggunakan tali (warna putih) seperti yang terlihat dalam gambar
sebelah.
2.
Pemasangan
ajir dilakukan sedini mungkin, ketika tanaman masih kecil akar masih pendek,
sehingga akar tidak putus tertusuk ajir. Akar yang luka akan memudahkan tanaman
terserang penyakit yang masuk lewat luka. Jarak ajir dengan batang tomat ±
10-20 cm.
3.
Cara
memasang ajir bermacam-macam, misalnya ajir dibuat tegak lurus atau ujung kedua
ajir diikat sehingga membentuk segitiga. Agar tidak dimakan rayap, ajir diolesi
dengan ter atau minyak tanah.
4.
Tanaman
tomat yang telah mencapai ketinggian 10-15 cm harus segera diikat pada ajir.
Pengikatan jangan terlalu erat yang penting tanaman tomat dapat berdiri.
Pengikatan dilakukan dengan model angka 8 sehingga tidak terjadi gesekan antara
batang tomat dengan ajir yang dapat menimbulkan luka. Tali pengikat, misalnya
tali plastik harus dalam keadaan bersih. Setiap bertambah tinggi ± 20 cm, harus
dilakukan pengikatan lagi agar batang tomat selalu berdiri tegak.
H. Panen
Ciri dan Umur Panen Budidaya tomat dapat dilakukan
pada tanaman yang telah berumur 60-100 hari setelah tanam tergantung pada
varietasnya. tomat yang tergolong indeterminatre memiliki umur panen lebih panjang, yaitu berkisar antara 70-100 hari
setelah tanam baru bisa dipetik buahnya. Penentuan waktu panen hanya berdasarkan
umur panen tanaman sering kali kurang tepat karena banyak faktor lingkungan
yang mempengaruhinya seperti: keadaan iklim setempat dan tanah. Kriteria masak
petik yang optimal dapat dilihat dari warna kulit buah, ukuran buah, keadaan
daun tanaman dan batang tanaman, yakni sebagai berikut :
a)
kulit buah berubah, dari warna hijau menjadi kekuning-kekuningan.
b)
bagian tepi daun tua telah mengering.
c)
batang tanaman menguning/mengering.
Waktu pemetikan (pagi, siang, sore) juga
berpengaruh pada kualitas yang dipanen. Saat pemetikan buah tomat yang baik
adalah pada pagi atau sore hari dan keadaan cuaca cerah. Pemetikan yang
dilakukan pada siang hari dari segi teknis kurang menguntungkan karena pada
siang hari proses fotosintesis masih berlangsung sehingga mengurangi zat-zat
gizi yang terkandung. Disamping itu, keadaan cuaca yang panas di siang hari
dapat meningkatkan temperatur dalam buah tomat sehingga dapat mempercepat
proses transpirasi (penguapan air) dalam buah. Keadaan ini dapat dapat
menyebabkan daya simpan buah tomat menjadi lebih pendek.
Cara panen
Budidaya tomat cukup dilakukan dengan memuntir buah secara
hati-hati hingga tangkai buah terputus. Pemutiran buah harus dilakukan satu per
satu dan dipilih buah yang sudah matang. Selanjutnya, buah tomat yang sudah
terpetik dapat langsung dimasukkan ke dalam keranjang untuk dikumpulkan di
tempat penampungan. Tempat penampungan hasil panen tomat hendaknya dipersiapkan
di tempat yang teduh atau dapat dibuatkan tenda di dalam kebun.
Periode Panen Budidaya tomat tidak dapat dilakukan sampai 10 kali
pemetikan karena masaknya buah tomat tidak bersamaan waktunya. Pemetikan buah
tomat dapat dilakukan setiap selang 2-3 hari sekali sampai seluruh tomat habis
terpetik.
2 komentar
Makasih infonya pak/ibu. artikelnya sangat bermanfaat dan mudah dipahami, saya sangat senang pembahasan tentang Cara Budidaya Tomat Organik sudah sangat komplit
nice gan